الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى كَتَبَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ وَسِيْلَةً لِلتَّقْوَى. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُهْدِيْنَا إِلَى سَبِيْلِ السَّعَادَةِ الْقُصَْوى. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الدَّعْوَةِ وَالإِرْشَادِ وَالْفَتْوَى. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِى الْكَرِيْمِ وَالرَّسُوْلِ الْعَظِيْمِ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْوَفَا أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ: أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
Ma’asyiral Muslimin
rahimakumullah…
Bulan Romadhon adalah bulan suci yang
mulia dan agung, bulan yang penuh rahmat dan ampunan, dan mengandung banyak
sekali keistimewaan. Pada bulan Ramadhan Al Qur’an diturunkan, bahkan juga mushaf
nabi Ibrohim dan Musa, kitab Taurat, Zabur dan Injil yang kesemuanya telah
mampu merubah aqidah manusia dari kepercayaan yang sesat menuju aqidah yang
benar dan lurus.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْءَانُ هَدًى
لِلنَّاسِ وَبَـيِّناَتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقاَنِ (البقرة :185)
al Qur’qn sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil).”
Dilihat dari nilai ibadah,
bulan Ramadhan adalah laksana sebidang tanah yang subur untuk menanam benih
amal-amal kebajikan yang berbuah pahala berlipat ganda, serta dapat menjadi pembersih
jiwa dan penghapus dosa. Rosulullah bersabda :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
amal-amal kebajikan atas dasar iman dan mengharap ridho Allah, maka
ia akan diampuni dosa -dosanya yang telah lalu.”
Ramadhon adalah شهر الدعاء, bulan mustajabbahnya do’a. Rosululloh
bersabda;
yaitu do’anya orang yang berpuasa Romadhon, do’anya pemimpin
yang adil, dan do’anya orang di dzolimi atau teraniaya.”
Romadhon juga
disebut Syahrunnajah, bulan kemenangan. Ditengok dari sejarah, tercatat
beberapa peristiwa peperangan yang dimenangkan oleh umat Islam terjadi di bulan
Romadhon, termasuk yang monumental adalah kemenangan umat Islam dalam perang
badar. Dalam arti lain Syahrunnajah adalah kemenangan atau kesuksesan
dalam mengalahkan hawa nafsu yang disebut sebagai Jihadul Akbar.
رَجَعْنَا مِنْ جِهَادِ اْلأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ اْلأَكْبَرِ
hawa nafsu, salah satunya dengan ibadah puasa.”
Ma’asyiral
Muslimin rahimakumullah…
Bulan Romadhon disebut juga sebagai Syahrul
Magfiroh artinya bulan pengampunan dosa. Rosululloh bersabda :
“Barang
siapa berpuasa bulan Romadhon dan melakukan kegiatan amal ibadah untuk
menghidupkan bulan Romadhon dengan penuh keimanan dan kesungguhan, maka ia akan
dihapus dosanya laksana seorang bayi yang baru dilahirkan ibunya”.
Ma’asyiral
Muslimin rahimakumullah…
Allah SWT memberikan pahala yang khusus
terhadap ibadah puasa, adalah karena puasa itu mempunyai dua sifat yang khusus.
Pertama, Ibadah puasa itu melatih manusia mengendalikan hawa nafsunya,
sedangkan pada ibadah yang lain keistimewaan yang demikian tidak kita dapati. Kedua,
Ibadah puasa itu dilakukan dengan keikhlasan, sifatnya tertutup, hanya diketahui
oleh Allah dan hambanya yang bersangkutan. Sebagaimana dalam sebuah Hadits
Qudsi
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِى
وَأَنَا أَجْزِى بِه ِ
itu bagiku dan aku sendiri yang akan langsung membalasnya.”
Ma’asyiral Muslimin
rahimakumullah…
Sebagai hamba-hamba Allah yang selalu
mengharapkan fadhilah dan kurnia Allah, kita pun hendaknya berusaha agar
sebulan penuh bulan Ramadhan dapat mengisinya dengan berbagai amal kebajikan.
Rutin menjalankan sholat tarawih, sebab sholat tarawih hanya ada pada bulan
Ramadhan saja.
Memperbanyak
Tadarrus Al-Qur’an sebagai tadzkiroh (memperingati) bahwa Al-Qur’an
diturunkan pada bulan ini, serta amal-amal sholeh lainnya yang pahalanya di
lipat gandakan melebihi amal-amal di bulan-bulan lainnya. Barang siapa yang
mempergunakan kesempatan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya, maka ia
seakan telah menginjakkan kakinya di ambang pintu Surga.
Jika sejenak kita mau merenung, puasa
banyak sekali mengandung kemanfaatan. Salah satu manfaat puasa adalah bahwa puasa
itu akan mendatangkan kesehatan.
صُومُوا
تَصِحُّوا
“Berpusalah kalian, maka kalian akan sehat”.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمْ الصِّيَامُ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (البقرة
: 183)
diwajibkan yang atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Dari ayat tadi
dapat kita ketahui dengan jelas bahwa tujuan Allah mewajibkan puasa kepada kita
adalah, agar dengan puasa itu, kita menjadi orang-orang yang taqwa, suatu
derajat yang tertinggi bagi orang-orang yang beriman.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ الله ِأَتْقَاكُمْ (الحجرات
: 13)
artinya: “Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu”.
Ma’asyiral Muslimin
rahimakumullah…
Jadi jelaslah bagi kita bahwa dengan
diwajibkannya berpuasa, kita mencapai derajat taqwa. Kalaupun puasa ternyata
juga membawa dampak positif bagi kesehatan jiwa dan raga kita, maka patut kita
syukuri, ini merupakan suatu keuntungan duniawi dari puasa yang kita kerjakan.
Tetapi, jangan kita berpuasa dengan niat atau tujuan kesehatan semata. Sebab
kalau demikian akan hilanglah makna puasa sebagai suatu bentuk ibadah untuk
membina ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita tunaikan
ibadah puasa ini dengan sebaik-baiknya, dengan niat yang benar, ikhlas,
beribadah untuk mengharap ridho Allah.
Dengan uraian di atas, kita dapat
mengetahui bahwa ibadah puasa bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan
minum. Tetapi juga menahan diri dari segala ucapan atau perbuatan yang justru
akan mengurangi atau bahkan menggugurkan pahala puasa. Akhirnya, mudah-mudahan kita semua senantiasa
dikaruniai kesehatan lahir bathin, dapat
melaksanakan ibadah puasa tahun ini dengan sebaik-baiknya. Amin Ya Robbal Alamin.
أًعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَاأَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ. بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى
الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ
وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ
السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِى
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
USTADZ M. CHAIDAR HASAN (Ketua MWC NU Bojong Kab. Pekalongan)
Posting Komentar