الْحَمْدُ للهِ
الَّذِيْ جَعَلَ دِيْنَ الْإِسْـلَامِ رَحْمَـةً لِلْـعَالَمِيْنَ وَيَـحْـفَظُهُ
عَنِ الْفَـسَادِ إِلَى يَـوْمِ الدِّيْـنِ .أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلـهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَاشَـرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَـقُّ الْمُبِيْنُ. وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَـمَّدًا عَـبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الصَّادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِـيْنُ . أَللَّهُـمَّ
صَلِّ وَسَلِّـمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَـمَّدٍ الَّذِيْ قَـدْ أفْلَحَ مَنْ يُصَـلِّيْ
عَلَـيْهِ بِـنَـيْـلِ شَفَاعَـتِهِ .
وَعَلَى ألِــهِ وَأَصْحَابِـهِ وَمُحِـبِّـهِ صَلَاةً وَسَلَامًا
دَائِمَيْنِ مُـتَـلَازِمَيْنِ إِلَـى يَـوْمِ الدِّيْـنِ.
أَمَّا بَـعْـدُ فَـيَا
عِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُـمْ وَإِيَّـايَ بِـتَـقْوَى الله. اتَّقُوا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ فَـقَـدْ فَـازَ الْـمُـتَّـقُـوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي
كِـتَـابِـهِ الْـكَـرِيْـمِ إِيَّــاكَ نَـعْـبُـدُ وَإِيَّـاكَ نَـسْـتَـعـيْـنُ.
Hadirin jama’ah
Jum’at rahimakumullah.
Mari kita tingkatkan
ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan berupaya sekuat tenaga
menjalankan segalaperintah Allah dan menjauhi segalalarangan-Nya. Orang yang
tidak memiliki rasa takut kepada Allah, maka dalam kedudukan dan posisi apapun,
orang semacam ini sangatlah berbahaya bagi tatanan kehidupan. Oleh karena itu,
takwa adalah sebuah modal dan bekal terbaik bagi manusia dalam mengarungi kehidupan,
sebagaimana firman Allah:
وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ
الزَّادِ التَّقْوَى. وَاتَّقُوْنِ يَاأُولِي الْأَلْبَابِ
“Dan berbekallah kalian, maka sesungguhnya bekal terbaik
adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal sehat.”
(QS.
Al-Baqoroh: 197)
Hadirin jama’ah
Jum’at arsyadakumullah.
Sebagai motivasi bagi kita dalam meningkatkan semangat
dan kualitas ibadah, mari kita simak penuturan Nabi Muhammad Saw dalam sabda
Beliau:
عَنِ الـنَّـبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ قَالَ: إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَحْـتَجُّ يَـوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَرْبَعَةِ
أَنْـفُسٍ عَلَى أَرْبَعَـةِ أَجْنَاسٍ مِنَ الـنَّاسِ: عَلَى الْأَغْنِيَاءِ بِسُلَـيْمَانَ
ابْنِ دَاوُدَ.
“Diriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw, Beliau bersabda:
Sesungguhya pada hari kiamat, Allah Swt akan membuat hujjah dengan 4 macam
figur terhadap 4 macam golongan, yang pertama Allah akan membuat hujjah
terhadap orang-orang kaya dengan figur Nabi Sulaiman”
Hadirin yang dimulyakan Allah.
Tak ada satupun manusia di dunia ini yang dapat
menandingi kekayaan Nabi Sulaiman a.s. Jika kekayaan yang melimpah telah
membuat manusia lalai dan malas untuk beribadah kepada Allah, meskipun hanya
sekedar meluangkan waktu 5 menit saja untuk menjalankan shalat fardlu, maka
Nabiyullah Sulaiman a.s. adalah orang yang paling sibuk dengan kekayaan Beliau
yang tak terhingga. Namun kekayaan Beliau adalah kekayaan yang penuh barokah,
artinya kekayaan Beliau semakin menambah rasa syukur kepada Allah dan semakin
menambah kedekatan Beliau dengan Allah.
Mari kita renungkan kondisi kita masing-masing, jika bertambahnya jumlah harta kita dapat meningkatkan kedekatan kita kepada Allah, berarti kekayaan itu dilimpahi keberkahan. Namun jika harta benda yang kita miliki membuat kita semakin jauh dari Allah, maka hal ini adalah istidroj.
BACA JUGA KHUTBAH JUMAT MENYAMBUT BULAN RAMADAN
Hadirin jama’ah
Jum’at ‘alaikum bitaqwallah.
وَعَلَى الْعَبِيْدِ بِـيُـوْسُفَ
“Dan
Allah membuat hujjah terhadap para budak dengan figur nabi Yusuf a.s.”
Zaman sekarang tidak lagi dijumpai perbudakan, namun
intisari sabda Nabi ini dapat diberlakukan bagi para buruh atau karyawan yang
disibukkan dengan pekerjaan melayani majikan atau atasan, baik dalam lingkup
pekerjaan kecil maupun perusahaan/perindustrian besar. Kesibukan tersebut tidak
bisa dijadikan alasan bagi mereka untuk meninggalkan kewajiban ibadah kepada
Allah, karena Nabi Yusuf a.s. adalah satu-satunya Nabi yang menjadi budak yang
selama 24 jam penuh harus standby melayani majikan Beliau, bahkan tanpa upah
sepeserpun. Namun kondisi tersebut tidak membuat Beliau lalai atas kewajiban
terhadap Allah Swt. Ini merupakan teladan bagi kita semua terutama kaum buruh
atau karyawan yang terikat kontrak kerja
dengan dunia usaha. Betapapun padatnya pekerjaan yang kita jalani, beribadah kepada Allah Swt sepertihalnya
menjalankan shalat 5 waktu adalah sebuah prioritas.
Hadirin jama’ah
Jum’at arsyadakumullah.
وَعَلَى الْمَرْضَى بِـأَيُّـوْبَ
“Dan
Allah membantah terhadap keluhan orang-orang yang sakit dengan figur nabi Ayyub
a.s”
Setiap manusia memiliki kelamahan seperti halnya
terjangkit penyakit. Sakit bukanlah alasan bagi kita untuk meninggalkan ibadah
kepada Allah, terutama shalat fadhu. Shalat adalah satu-satunya ibadah yang
tetap wajib bagi seorang mukallaf selama
hayat masih di kandung badan, baik dalam kondisi sehat maupun sakit. Jika kita
malas beribadah hanya karena sakit, maka nabi Ayyub a.s. telah diuji dengan
penyakit yang sangat kronis hingga Beliau ditinggalkan oleh orang-orang
tercinta, namun Beliau tetap istikomah menjalankan ibadah terhadap Allah Swt. Sebagai
umat nabi Muhammad Saw, semestinya kita bersyukur, karena dalam ajaran Islam
banyak terdapat kelonggaran bagi orang yang lemah seperti halnya sakit.
Hadirin jama’ah
Jum’at ‘alaikum bitaqwallah.
وَعَلَـى الْـفُقَرَاءَ بِـعِـيْـسَى
“Dan Allah membantah
terhadap golongan orang fakir dengan figur nabi Isa a.s”
Semua manusia di hadapan Allah Swt, memiliki status yang
sama. Hal yang membedakan adalah tingkat ketundukan dan ketakwaannya kepada
Allah Swt., bukan dari segi ekonomi, status sosial, pangkat maupun jabatan.
Oleh karena, itu baik orang miskin maupun kaya, keduanya tetap wajib
menjalankan ibadah, sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Isa a.s. Beliau adalah seorang Nabi
yang tuna wisma. Karena fakirnya, hidup
Beliau berpindah-pindah dan berpetualang (nomaden). Namun Beliau tetap
konsisten menjalankan kewajiban ibadah kepada Allah Swt.
Demikianlah khutbah yang dapat saya sampaikan semoga
dapat menjadikan suatu pencerahan sekaligus motivasi bagi kita agar lebih giat
serta ikhlas menjalankan kewajiban kita kepada Allah Swt. amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَـكُمْ فِي الْـقُـرْءَانِ الْـعَـظِيْمِ وَنَفَـعَـنِيْ وَإِيَّـاكُمْ بِـمَا فِيْـهِ مِـنَ الْأَيَـاتِ وَذِكْـرِ الْـحَـكِـيْـمِ وَتَقَـبَّـلَ مِـنِّيْ وَمِنْكُمْ تِـلَاوَتَـهُ
إِنَّـهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَـلِيْمُ.
Posting Komentar