Urgensi Pendidikan Agama

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ الْجَـنَّةَ دَارَ الْأَسْخِيَاءِ . اَشْهَدُ أَنْ لَّا اِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ  الَّذِيْ  يُـنْزِ لُ الرَّحْمَةَ وَالْبَلَاءَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ  سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّـدُ الْفُـقَرَاءِ وَالْأَغْـنِيَاءِ . أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ إِلَى يَوْمِ لَا يَنْـفَعُ فِيْهِ الْأَمْوَالُ وَالْأَبْـنَاءُ.

 أَمَّابَعْدُ,  فَيَاعِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ. إِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُـتَّقُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتِابِهِ الْكَرِيْـمِ : يَــاأَيُّــهَـا الَّـذِيْنَ أمَــنُـوْا قُـوْا أَنْـفُـسَكُمْ وَأَهْـلِـيْـكُـمْ نَــارًا

Hadirin jama’ah Jum’ah yang  berbahagia. 

Marilah kita senantiasa  istiqomah menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan sekuat tenaga menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala Larangan-Nya. Di akhirat kelak sudah tidak ada lagi tuntutan-tuntutan kewajiban, tidak ada lagi shalat, zakat, puasa, haji, sodaqoh dan lain sebagainya. Begitu pula sudah tidak ada lagi berbagai macam larangan. Akhirat adalah tempat di mana kita menikmati hasil perbuatan kita.  Orang yang beruntung karena mampu menahan diri menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, akan menerima derajat yang terhormat di surga lengkap dengan segala fasilitasnya. Dan sebaliknya, orang yang lalai dan sembrono karena menyia-nyiakan kesempatan hidupnya untuk berkhianat kepada Allah dengan segala bentuk penyelewengan dan kemaksiatan, dia akan menerima balasan polah-tingkahnya berupa siksa yang  amat pedih.

Hadirin jama’ah Jum’at yang dimulyakan Allah.

Perkembangan dan kemajuan Islam saat ini tidak lepas dari kemajuan dalam pendidikan, khususnya pendidikan agama. Perlu diketahui bahwa pelaksanaan pendidikan agama yang sebenarnya adalah menjadi tanggung jawab kepala keluarga yakni seorang ayah, agar istri dan anak serta keturunannya senantiasa berada dalam koridor-koridor  agama. Sebagaimana Firman Allah:

يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ أمَـنُوْا قُـوْا أَنْـفُـسَكُمْ وَأَهْلِـيْكُـمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka” (QS. At-Tahrim : 6)

Namun, mengingat tidak semua orang tua memiliki kapasitas/ kemampuan dalam bidang agama yang mencukupi, maka sudah semestinya orang tua  meminta bantuan para alim ulama untuk mendidik  anak-anak mereka agar menjadi insan kamil, yakni manusia seutuhnya, yang berilmu pengetahuan, berketerampilan dan berakhlak mulia.

Sementara itu, realita pendidikan di Indonesia, terutama di lembaga pendidikan formal seperti sekolah dasar, sekolah menengah atau bahkan perguruan tinggi, porsi pendidikan agama yang diberikan sangatlah minim. Dalam satu minggu, anak-anak hanya mendapatkan  tidak lebih dari 3 jam pelajaran Pendidikan Agama Islam. Fakta semacam  ini menyebabkan adanya ketidak seimbangan antara pemenuhan kebutuhan pendidikan duniawi dan ukhrowi. Anak akan tercetak menjadi pribadi yang cerdas dan terampil dalam bidang IPTEK, namun jauh tertinggal dalam bidang agama atau akhirat.

Nabi Muhammad Saw telah memberikan peringatan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abi Hurairoh:

إِنَّ اللهَ  تَـعَالَى يُبْغِضُ كُلَّ عَالِمٍ بِـالـدُّنْـيَـا جَاهِلٍ بِالْأَخِـرَةِ

“Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang  hanya pandai dalam urusan dunia saja, namun bodoh dalam urusan akhirat” (HR. Hakim)

Seorang kepala keluarga yang sukses dalam menjalankan amanah  berupa anak dan isteri harus punya konsep kurikulum tersendiri yang jelas dan simbang antara pendidikan dunia dan akhirat sehingga berhasil menjaga keluarga terutama anak-anak dari perbuatan yang menjerumuskan mereka ke dalam api neraka. Mari kita tata kembali pola pendidikan anak-anak kita dengan memberikan tambahan pendidikan agama di lembaga pendidikan non-formal seperti Madrasah Diniyah, TPQ atau jika perlu ke pondok pesantren.

Hadirin jama’ah Jum’at, ‘alaikum bitaqwallah.

Bersyukur sekali, saat ini pemerintah memberikan perhatian dan dukungan terhadap lembaga pendidikan non-formal seperti TPQ, Madrasah Diniyyah dan Pondok Pesantren. Sekian persen anggaran belanja negara dialokasikan untuk membatu pembangunan fasilitas pendidikan non-formal dan juga kesejateraan tenaga pendidik. Mari kita bantu bersama–sama sesuai dengan kemampuan kita masing-masing baik dalam hal materi, tenaga maupun pikiran. Karena tegaknya proses pelaksanaan pendidikan agama tidak bisa hanya dilakukan oleh kalangan ustadz/ulama saja, namun hal tersebut manjadi tanggung jawab bersama. Sebagaimana sabda Rasulillah Saw:

قِوَامُ الدُّنْيَا بِأَرْبَـعَةِ أَشْـيَاءَ: عـِلْـمِ الْـعُـلَمَاءِ وَعَدْلِ الْأُمَرَاءِ  وَسَخَاءِ الْأَغْنِـيَاءِ وَدُعَاءِ الْـفُقَرَاءِ

“Tegaknya dunia ditopang oleh empat perkara: 1) ilmu para ulama’; 2) keadilan para pemimpin/pemerintah; 3) kedermawanan orang-orang kaya; dan 4) do’a orang-orang faqir”.

Hadirin jamaah Jum’at yang berbahagia. 

Mari kita pahami bahwa segala potensi yang kita miliki baik harta benda , ilmu pengetahuan dan keterampilan, tenaga maupun pikiran, semuanya adalah amanat dari Allah Swt agar kita gunakan sebaik-baiknya untuk kemakmuran dunia. Oleh karena itu, mari kita dukung pembangunan fasilitas pendidikan agama di lingkungan kita sebagai wujud tanggungjawab terhadap pendidikan agama bagi anak dan keluarga kita. 

Jika dalam hati kita terasa berat untuk mendonasikan harta maupun tenaga, maka kembali lagi kepada ketentuan awal, bahwa kewajiban mendidik anak dan keluarga, khususnya dalam bidang agama agar terhindar dari api neraka adalah tanggungjawab kepala keluarga. Jika memang kita tidak sanggup, maka setidaknya kita turut membantu untuk mensukseskan pelaksanaan pendidikan agama di lingkungan kita. Selain sebagai wujud tanggungjawab bersama  terhadap keberlangsungan pendidikan agama bagi anak-anak kita, donasi yang kita berikan baik berupa harta maupun tenaga insyaAllah akan menjadi amal jariyah, yakni sebuah amal yang pahalanya senantiasa mengalir selama fasilitas pendidikan yang kita bantu masih berjalan dan difungsikan.

Hadirin jama’ah Jum’at, rahimakumullah.

Demikianlah khutbah singkat yang dapat khotib sampaikan, semoga dapat memberikan pencerahan bagi kita semua. amin

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ  فِي الْـقُرْءَانِ الْعَظِيْمِ  وَنَفَعَـنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا  فِيْـهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَذِكْـرِ الْحَـكِيْمِ  وَتَقَـبَّـلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ


Khutbah Oleh : Ust. Hadi Wibowo

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama