Khutbah Jum'at 

Renungan Hari Pahlawan Nasional


Khutbah I

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَمَرَنَا أَنْ تُصْلِحَ مَعِيسَتَنَا لِنَيْلِ الرّضا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُومَ بِالْوَاجِبَاتِ فِي عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلَّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِينَ الطَّاهِرِينَ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهُ أَوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُونَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. يَا أَيُّهَا الَّذين آمنوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Tanggal 10 November 2024 merupakan hari yang bersejarah dan diperingati sebagai hari Pahlawan Nasional, peringatan ini karena ada peristiwa yang bersejarah, yaitu pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Perjuangan rakyat Surabaya mempertahankan NKRI adalah bentuk melawan kedzaliman dalam rupa penjajahan fisik. Perjalanan dari jihad mempertahankan bangsa dan kemenangan untuk mengusir penjajah telah menjadi memori yang bersejarah.

Peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya mengindikasikan bahwa bangsa ini adalah bangsa yang bersyukur akan karunia negeri yang kaya akan hasil alam, sehingga bentuk kesyukurannya adalah memperjuangkan kemerdekaan dan sekaligus mempertahankannya dari bangsa- bangsa asing yang ingin menguasaiya kembali.

Setelah merebut kemerdekaan tugas bagi penerus bangsa adalah mempertahankan eksistensi sebagai bangsa yang merdeka.Hal ini tidaklah mudah, terbukti pertempuran 10 November adalah sebagai usaha penjajah yang ingin Kembali menjajah bangsa Indonesia.

Pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan Negara Republik Indonesia. 

Sedangkan yang dimaksud pahlawan dalam Islam adalah seseorang yang banyak memberi manfaat kepada sesamanya, baik manfaat ilmunya, hartanya, tenaganya, pikirannya atau ilmunya. Pribadi yang bermanfaat tersebut pantas disebut sebaik baiknya manusia (pahlawan).

Nabi Muhammad SAW bersabda: 

عَنِ جابر، رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ : قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم: خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

 Artinya : Jabir radhiyallahu ‘anhu bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. (HR Bukhari dan Muslim)

Lebih rinci lagi terkait pahlawan dalam Islam adalah orang-orang yang memperjuangkan masyarakat untuk mendapatkan keadilan, kenyamanan, kedamaian, keselamatan dan kedekatan kepada Allah dengan beberapa perjuangan. Tentunya dengan memohon ridha Allah subhanhu wataʼala semoga arwah para pahlawan kusuma bangsa mendapatkan tempat yang layak di surga jannatun naim.

Di dalam Surat Ali Imran ayat 169 :

وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ 

Artinya: Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Sekali lagi kita sebagai umat Islam, warga Nahdliyin untuk waspada dan mawas diri. Kaum muslimin begitu lekat diajarkan untuk mensyukuri segala macam nikmat. Termasuk nikmat kemerdekaan yang telah susah payah digapai oleh para syuhada kemerdekaan Indonesia.

Mawas diri dari masing-masing pribadi sebagaimana perinagatan dari Allah subhanahu wataʼala dalam surat Ibrahim ayat 7 :

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ 

Artinya: Dan Ingatlah, tatkala Tuhanmu memaklumkan. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah nikmat kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat pedih.

Persatuan dan kesatuan bangsa menjadi kata kunci bagi siapa pun yang akan memimpin negeri ini, bagi para pemuda- pemudi Indonesia, dan bagi kita semua. Bentuk syukur menjadi pemandu arah berkehidupan dan bernegara agar kita mampu mengelola, menjaga kekayaan alam Indonesia ini sebagai sumber daya yang dapat memberikan kemaslahatan.

Point penting selanjutnya adalah menghidupkan ruh kepahlawanan. Jiwa kepahlawanan dalam masyarakat di Indonesia juga jangan sampai hilang tergerus oleh sikap egoisme, hal ini menjadi refleksi bagi kita semua. Sikap gotong royong, sikap tolong menolong sesama, sikap guyub rukun dan kebersamaan. Kultur bangsa ini telah dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah, murah senyum. 

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Bangsa kita Indonesia memiliki ragam kebudayaan, ragam agama dan kepercayaan namun saat ini ada kelompok yang menanamkan kebencian untuk tidak menghargai perbedaan.Hal ini menjadi refleksi bagi kita semua, keragaman dan kemajemukan telah lama ada dan berkembang di bumi Indoensia.

Ini menjadi tugas kita semua di momentum Hari Pahlawan untuk melihat kembali dan menghargai jasa para pahlawan termasuk ulama di dalamnya. Kita yang telah berupaya mencari jalan tengah sebagai negara yang berlandaskan Pacasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika sebagai pegangan dan pedoman hidup berbangsa dan bernegara.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah

Semoga Allah swt memberi mereka tempat terbaik di Surga, dan memberikan kekuatan kepada Pemimpin Bangsa dan seluruh rakyatnya. Untuk dapat mengisi kemerdekaan dalam berbagai aspek, sesuai dengan bidang dan lapangan perjuangannya masing-masing, dan kita menjadi pahlawan-pahlawan abad ini yang juga akan mendapatkan kemuliaan yang serupa dengan para pejuang dan pahlawan Bangsa ini. Aamiin. Amin Ya Robbal ‘Alamin.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم. وَسَارِعُوا إِلى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ. أَقُولُ قَوْلِيْ هَذَا وَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ. وادعوا ربكمْ

Khutbah II

الْحَمْدُ اللَّهِ وَكَفَى وَأُصَلِّي وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيمٍ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّينَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّينَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّينَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّينَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّينَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. أَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَة وَالسَّدَائِدَ وَالْمِحْنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلْدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يُذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ


Ditulis oleh: Ibu Nyai Afrohah, SH.I, M.sy (Pengurus LD PWNU Jateng. Bidang Tabligh dan Pengembangan Masyarakat).

Source : https://jateng.nu.or.id/khutbah/khutbah-jumat-khutbah-jumat-renungan-hari-pahlawan-nasional-lukle

Editor : Emha_

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama